Kamis, 14 Januari 2016

Bom Sarinah? Kami Tidak Takut!

Meledaknya bom di depan Gedung Teater Jakarta, Sarinah, banyak menimbulkan respons di kalangan ahli dan masyarakat awam. Beragam respons itu salah satunya diumbar di sosial media sebagai medium tercepat dalam menyampaikan dan menyebar-luaskan informasi. Namun dibalik keramaian informasi soal #bomsarinah, terdapat informasi hoax yang bergerumul di dalamnya.

Terorisme bertujuan untuk menekan dan menebar ketakutan di kalangan masyarakat ataupun pemerintah. Membunuh satu atau segelintir orang, namun menebarkan efek ketakutan yang luar biasa di kalangan masyarakat. Takut adalah kunci kemenangan teroris. Informasi yang berkembang hoax terdiri dari banyaknya tempat-tempat lain yang dilanda bom di sekitaran Jakarta. Sekejap, sosial media gaduh. Antara takut dan kalut. Tak sedikit bahkan yang menggunakan hashtag save Jakarta.

Pertanyaannya, mengapa banyak sekali kabar hoax yang beredar di kalangan masyarakat maya? Mengapa bom myeledak di kawasan pemerintahan? Mengapa, dari jauh-jauh hari tepatnya tanggal 7 Januari 2015, pemerintah Amerika dan Australia menerapkan travel warning ke Indonesia bagi warga masyarakatnya? Mengapa BIN kecolongan soal bom ini? Dan mengapa, sasaran teroris kali ini adalah kawasan pemerintahan dan bukan menarget yang seperti biasanya: menyerang simbol-simbol 'Barat'?

Jibunan pertanyaan itu tentu tidak mudah dijawab dengan spontanitas saja, dibutuhkan kejelian dan pendalaman data. Namun yang ingin saya tekankan dalam tulisan ini bukanlah pertanyaan-pertanyaan bak adegab di film detektif itu, melainkan tentang kepercayaan diri dan keberanian. Kita memang harus berempati dan menaruh duka terhadap korban yang ada, namun kita tidak boleh tersungkur dalam jurang teror yang digariskan teroris untuk kita. Bangkitlah untuk melawan teror. Berjalanlah keluar rumah, beraktifitas seperti layaknya, dan jangan lupa untuk bahagia. Teroris itu sepertinya kurang piknik, jadi tidak bisa membedakan mana yang pantai dan mana yang pantat. Mana yang wangi angin mana yang bau tahi. Ah sudahlah...

Jangan lupa bahagia! #fightback #wearenotafraid #fuckterrorism

With peace and love,
@sundakelapa90

Jakarta, 14 Januari 2016
Pukul 15.22 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar